Kampus-kampus di Indonesia yang Membuka Kelas Bisnis Digital

Jurusan atau program studi bisnis digital mempunyai kekuatan untuk mempelajari bisnis dengan mempergunakan teknologi digital. Dimana memang bidang ini akan membuat Anda menjadi lebih siap ketika terjun dalam dunia kerja yang berhubungan dengan bisnis digital, misalnya transformasi digital, pemasaran digital dan sistem perusahaan.

Selain itu juga ada analisis bisnis, kepemimpinan, pengembangan aplikasi dan masih banyak lagi. Pada jurusan inipun nantinya Anda akan dibekali dengan keterampilan serta pengetahuan tentang konsultan, inovator dan analisis bisnis digital hingga menciptakan bisnis digital milik sendiri.

Kemudian pada prodi ini juga, Anda dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, teknik dan alat yang dibutuhkan dalam transformasi digital. Silabusnya sendiri sangat luas dan mencakup semua hal dari mulai hambatan digital dan inovasi sampai dengan pemasaran digital.

Kampus Pertama yang Membuka Program Studi Digital Bisnis Adalah Universitas Padjadjaran

Universitas Padjadjaran atau UNPAD merupakan kampus pertama di Indonesia yang membuka program studi bisnis digital. Prodi ini masuk pada Fakultas Ekonomi & Bisnis. UNPAD membuka prodi baru tersebut berdasarkan amanat dari Presiden Jokowi yang memotivasi seluruh perguruan tinggi untuk membuka program baru supaya tidak monoton.

Daftar Kampus dengan jurusan Bisnis Digital terbaik di Indonesia

  1. Universitas Padjadjaran

UNPAD yang mempunyai dua kampus, yaitu di Jatinangor dan Bandung menawarkan kepada peserta didiknya dua prodi baru. Yakni Aktuaria dan Bisnis Digital, dimana kedua jurusan tersebut saat ini hanya menerima 40 – 50 mahasiswa saja.

Jurusan bisnis digital ini dikembangkan guna menelurkan muda mudi bertalenta dengan kualitas terbaiknya pada bidang big data, marketplace, artificial intelligence atau kecerdasan buatan hingga perusahaan startup.

Dimana nantinya, mahasiswa dari prodi bisnis digital tidak cuma mengikuti perkuliahan bersama para dosen dari FEB. UNPAD pun akan mengundang dosen dari berbagai sektor ilmu, misalnya Fakultas Hukum.

Hal tersebut dilakukan guna menyampaikan perkuliahan tentang implementasi UU Nomor 11/ 2008 mengenai ITE. Kemudian, dosen dari Fak. Ilmu Komunikasi serta jurusan Teknik Informatika yang akan membantu. UNPAD juga menggandeng praktisi dari berbagai bidang bisnis digital.

  1. Universitas Negeri Jakarta

UNJ sudah sejak 2020 meresmikan adanya jurusan bisnis digital pada jenjang S1. Program ini didirikan dengan menyesuaikan perkembangan IPTEK supaya dapat berkontribusi bagi para pemangku kepentingan serta menghasilkan SDM yang memiliki keahlian pada program digitalisasi bisnis.

Program ini nantinya diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang bisa mendukung pemilihan karir sebagai Analis Digital Bisnis, Analis Finansial Teknologi, Digital Entrepreneur dan masih banyak lagi yang berhubungan dengan digital bisnis.

  1. Universitas Prasmul (Prasetya Mulya)

Jurusan digital bisnis teknologi atau software engineering milik Kampus Prasmul ini berfokus kepada pengembangan bisnis yang berbasis pada teknologi digital. Program ini menawarkan tentang pemahaman serta penguasaan keterampilan dan jiwa wirausaha dimana akan menggabungkan teknologi digital masa kini dalam bisnis.

Melalui silabus pembelajaran yang sudah dikembangkan bersama beberapa industri, misalnya AWS Academy, Alibaba Cloud serta Startup Incubator. Sangat diharapkan bisa menelurkan lulusan dengan kemampuan yang dapat menembus pasar dunia atau wirausaha secara mandiri dalam bidang bisnis digital.

Program studi tersebut juga akan melakukan beragamaktivitas pengembangan dan penelitian dengan banyak institusi, seperti Anabatic, DOKU, CINOVASI dan BEKRAF. Dimana pihak kampus pun menjalin kerjasama dengan Microsoft dan Oracle guna membangun laboratorium software yang modern.

  1. Binus University

Penciptaan Bisnis atau Business Creation merupakan salah satu program studi yang dibuka oleh BINUS dan dirancang khusus guna membentuk wirausaha sukses di masa depan dimana mereka harus inovatif dan juga kreatif.

Kurikulum tersebut dirancang secara khusus dengan mengkombinasikan antara praktik dan teori sehingga para peserta didik ditargetkan akan bisa memulai bisnis mereka pada tahun ketiga. Untuk materi perkuliahannya sendiri, sebagian besar memang disampaikan oleh pebisnis serta para investor berpengalaman.

Beberapa dari mereka memang bersedia menjadi pengajar guna mendukung serta memberikan saran kepada para mahasiswa. Dengan begitu diharapkan dapat lebih memotivasi siswa serta berhasil menciptakan bisnis yang potensial di masa depan.

  1. ITS

Agar dapat menjawab banyaknya perubahan yang diakibatkan oleh berkembangnya dunia informasi dan teknologi, ITS mendirikan satu fakultas yang berhubungan dengan hal tersebut di tahun 2019. Yaitu Fak. Desain Kreatif & Bisnis Digital dimana fakultas ini sendiri membawahi enam program studi, diantaranya Desain Interior, Produk Industri, Manajemen Bisnis, Komunikasi Visual, Studi Pembangunan dan Manajemen Teknologi.

Fak. Desain Kreatif & Bisnis Digital akan mempersiapkan lulusan unggul yang inovatif, kreatif dan adaptif serta memiliki kemampuan desain manajerial dan thinking guna mensejahterakan manusia serta alam sekitarnya. 

Program studi bisnis digital ini walau masih baru, namun peluang kerjanya sangat menjanjikan apalagi dengan semakin berkembangnya dunia digital, sudah pasti akan terus menerus membutuhkan para pekerja yang mumpuni pada bidang-bidang yang dibutuhkan.

Perbedaan Pemasaran Secara Online dan Offline

Tahukah Anda perbedaan dari target konsumen dalam pemasaran offline dan online? Walaupun sama-sama berdagang, namun hasil yang akan diperoleh dari kedua metode ini juga sudah pasti berbeda.

Pemasaran online sendiri merupakan metode yang dilakukan oleh seorang pengusaha dengan memanfaatkan sistem digital yang dapat menghubungkan penjual dan pembelinya melalui dunia maya atau elektronik.

Sedangkan pemasaran offline, merupakan sebuah transaksi penjualan jasa/ barang yang dilakukan secara langsung dengan bertatap muka dan melakukan proses jual-beli secara langsung hingga mencapai kesepakatan.

Berikut dibawah ini adalah perbedaan pemasaran secara offline dan online :

Jangkauan

Hal pertama yang terlihat dari pemasaran offline dan online adalah jangkauannya, berikut dibawah ini merupakan penjelasan singkat untuk Anda :

  • Offline

Saat Anda  secara offline, tentunya konsumen yang memang membutuhkan produk tersebutlah yang akan datang. Biasanya pelanggan dari toko offline hanyalah mereka yang tinggal di wilayah tersebut. Kemudian, supaya dapat menarik minat konsumen yang dilakukan adalah dengan membagikan brosur atau berita dari mulut ke mulut.

  • Online

Tentunya jangkauan yang dapat dicapai oleh pedagang online jauh lebih luas dibandingkan online, bahkan pelanggannya bisa saja dari luar kota, luar pulau maupun luar negeri. Tetapi hal ini juga memerlukan perencanaan tersendiri dan tidak begitu saja bisa menjaring banyak konsumen tanpa strategi yang tepat.

Jumlah modal

Berikutnya yang menjadi pembeda antara offline dan juga online adalah jumlah modal, karena pastinya akan sangat berbeda, seperti :

  • Offline

Untuk bisnis online biasanya akan membutuhkan dana yang lebih besar karena dalam penerapan promosinya, mereka harus membuat brosur, baliho, spanduk dan lainnya. Belum lagi di awal saat akan memulai usaha, tentunya harus mempunyai budget lebih guna mempersiapkan lokasi, membangun toko, membeli produk-produk yang akan dijual serta masih banyak lagi.

  • Online

Sedangkan bila Anda membuka atau memulai bisnis online, Anda tidak perlu repot mempersiapkan spanduk dan lainnya, sebab segala promosi dapat dilakukan secara digital. Tentunya budget yang keluar juga tidak sebesar jika Anda berpromosi melalui media massa.

Tetapi Anda harus tahu, jika akan melakukan pemasaran secara online. Anda harus dapat mengkombinasikan semua metode pemasaran online. Seperti SEO, sosial media dan lainnya supaya produk yang dijual dapat menjangkau target pasar.

Strategi yang digunakan

Berikutnya yang menjadi pembeda antara offline dan juga online adalah strategi pemasaran yang digunakan, yaitu :

  • Offline

Untuk toko offline, biasanya menerapkan cara klasik. Misalnya dengan membuat spanduk, menyebar brosur, melalui iklan di televisi/ radio, bahkan mungkin menggunakan sarana online juga seperti memanfaatkan story whatsapp.

Tetapi, biasanya konsumen yang akan datang untuk membeli hanyalah orang-orang sekitar toko saja atau area sekitar. Karena masih dalam lingkup yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki ataupun bersepeda.

  • Online

Pada bisnis online, mereka akan menerapkan SEO untuk mendapatkan konsumen sesuai dengan target yang telah direncanakan. Selain itu, biasanya juga menggunakan SEM serta media sosial. Cangkupannya pun tentu akan lebih luas dan pemilihan pelanggannya lebih spesifik.

Pengenalan brand

Berikutnya yang menjadi pembeda antara offline dan juga online adalah pengenalan brand, yaitu :

  • Offline

Pelanggan yang membeli langsung ke toko pada umumnya disebabkan toko tersebut memiliki kredibilitas yang baik dan terpercaya. Karena kebanyakan konsumen tidak akan mau berbelanja pada toko baru serta belum dikenal.

Karenanya, jika Anda berencana membuka sebuah toko fisik. Promosikan toko Anda tersebut sebaik mungkin, ini bertujuan agar para calon konsumen mengenal secara baik produk serta harga di toko tersebut.

  • Online

Sedikit berbeda dengan para pelanggan toko offline, kebanyakan orang-orang yang berbelanja online tidak terlalu mempermasalahkan brand. Mayoritas akan lebih tertarik dengan harga murah, apalagi jika mereka berbelanja pada marketplace yang mempunyai kredibilitas baik.

Customer experience

Berikutnya yang menjadi pembeda antara offline dan juga online adalah customer experience, yaitu :

  • Offline

Bila ada suatu produk dengan harga yang relatif terjangkau serta kualitas bagus, umumnya bisa memberikan dampak bagi masing-masing individu dan membuat si konsumen menjadi pelanggan tetap untuk produk tersebut.

Pelayanan yang mereka dapat saat berbelanja di toko juga akan memberikan dampak tersendiri, contoh ketika konsumen datang ke toko pakaian A dan pelayanan disana ramah dengan memberikan informasi sesuai keinginan dari customer maka nantinya dia pasti akan kembali lagi dan menjadi pelanggan setia.

Namun, saat pelayanan yang didapatkan buruk, misal saat bertanya pada SPG yang ada malah dicuekin atau tidak diperdulikan. Hal terburuk adalah dia akan mengatakannya pada orang lain mengenai pengalamannya tersebut dan membuat orang-orang di sekitar tidak mau berbelanja disana.

  • Online

Pada bisnis online, konsumen yang merasa puas dengan pelayanan dan produk. Tentunya akan memberikan respon dan review yang bagus. Misalnya memberikan bintang 5 dan mengatakan pengalamannya saat menggunakan produk tersebut, begitu pula jika tidak puas.

Tentunya sebagai pemilik bisnis online Anda berharap konsumen memberikan rating baik, karena jika peringkat yang diberikan buruk. Ini dapat dilihat oleh para calon konsumen dan membuat mereka mengurungkan niat untuk membeli.

Dengan Anda mengetahui perbedaan antara pemasaran offline dan online, diharapkan Anda dapat membuat strategi yang lebih efektif serta menyesuaikan dengan jenis dari bisnis yang dijalankan. Karena apapun bisnisnya, jika Anda tidak membuat strategi yang baik, pasti tidak akan bisa bertahan atau mencapai target.