Kunci Keberhasilan Dalam Strategi Digital Marketing

Tentunya seluruh perusahaan memakai digital marketing sebagai metode pemasarannya. Namun, saat ini bagaimana cara yang tepat untuk membuat strategi marketing? 

Berbicara mengenai digital marketing pastinya tidak ada habisnya. Semua perusahaan sekarang berminat dengan digital marketing, tetapi masih ada beberapa dari mereka yang masih menggunakan kegiatan sales di dunia marketing. Hal ini tentu saja salah, harus diketahui jika kebiasaan pengguna di media digital ini tidak sama dengan kegiatan yang dilakukannya di dunia nyata. 

Hal yang terlihat sangat berbeda yaitu karena customer Anda menggunakan dunia digital melalui media yang memuat aktivitas pribadi mereka. Bisa Anda bayangkan bagaimana rasanya ada sales yang datang saat Anda sedang di dalam rumah sendirian, tidak menyenangkan, bukan? 

Nah, itulah kenyataan yang sering dirasakan oleh calon customer saat perusahaan salah menerapkan strategi marketingnya. 

Faktor-Faktor Keberhasilan Digital Marketing

Terdapat banyak faktor keberhasilan yang bertebaran di internet, namun sekarang kita hanya akan membahas hal esensial nya saja. Simak ulasannya di bawah ini. Kenali audiens 

Dalam seluruh strategi digital mulai dari media sosial hingga digital ads, Anda harus paham target audiens yang ingin dijangkau. Biasanya perusahaan hanya fokus memperkenalkan dirinya sendiri seperti memusatkan keunggulan mereka dan mengharuskan audiens berinteraksi dengan akun mereka) tanpa meladeni masalah yang harus dihadapi. 

Pastinya menggunakan strategi itu sangat membosankan, mengingat umumnya manusia tidak akan tertarik dengan pembicaraan 1 arah. Sama hal nya jika Anda mendengarkan teman yang membicarakan dirinya sendiri. 

Tetapi ada hal yang sama pun terjadi, saat Anda sembarangan berinteraksi tanpa menyimak kebutuhan para pelanggannya. Faktanya di zaman ini juga masih banyak perusahaan yang menggunakan strategi tersebut, mereka hanya fokus berinteraksi dengan audiensnya tetapi tidak memperhatikan masalah yang sedang dihadapi oleh audiens. 

Bisa dibayangkan saat Anda akan mencari tahu merek laptop yang bagus ke teman Anda, namun ia malah mengajak Anda berbicara tentang otomotif. Tentunya Anda menjadi tidak tertarik bukan? 

Pahami masalah audiens 

Apabila Anda memahami masalah audiens seperti hal apa yang sedang dibutuhkannya, Anda dapat memberikan informasi bahkan solusi yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka. Pesan yang diberikan makin relevan akan membuat Anda mendapatkan rasio konversi yang tinggi. 

Buat konten yang memiliki pesan 

Banyak sekali konten yang memberikan pesan tidak efektif, sehingga pelanggan semakin tidak tertarik, dan jika pesan terlalu sedikit bisa membuat pelanggan tidak memahami produk yang Anda tawarkan. Untuk itu, buatlah konten yang efektif untuk diberikan kepada pelanggan. Sesuaikan pembahasan dengan solusi yang akan diberikan, serta jangan membahas hal lain. 

Misalnya, saat usaha Anda membahas mengenai laptop, maka sudah pasti konten yang dibahas seputar dunia laptop. Pastikan juga konten yang dibuat mengandung Call To Action (CTA) yang sesuai dengan pembahasan. Biasanya, setiap digital strategist memakai CTA yang memiliki unsur kata-kata yang bisa mempengaruhi audiens agar melakukan pembelian. Tentunya Anda dapat memakai CTA yang sama dengan goal yang ingin dicapai. 

Sinkronkan penyajian konten

Masing-masing kanal pemasaran mempunyai peruntukan dan segmentasinya sendiri. Misalnya, Instagram dan LinkedIn, dimana Instagram banyak dipakai oleh anak muda atau millennial, dan LinkedIn banyak dipakai oleh para profesional. Sebab dari perbedaan tersebut Anda harus bisa menyesuaikan pembahasan konten dan bahasa yang akan di upload. 

Jika penyajian dianggap tidak sesuai oleh para audiens, maka bisa mengakibatkan mereka menjadi tidak tertarik bahkan mereka bisa saja pergi. Untuk itu, hal ini harus Anda buat dengan matang. 

Buat konten “Evergreen” 

Tidak ada salahnya jika Anda membuat konten dengan melihat situasi saat ini, namun konten tersebut akan beresiko basi sehingga tidak dapat dipakai kembali di masa yang akan datang. Apabila Anda memakai strategi ini untuk jangka yang panjang, pastinya hanya menghabiskan sumber daya sendiri, khususnya untuk bagian konteks viral dan researchnya. 

Namun, bukan berarti juga Anda tidak boleh membuat konten seperti itu, maksudnya yaitu lebih baik Anda fokuskan di akar permasalahan yang dapat ditangani oleh produk yang akan Anda tawarkan. 

Utamakan jual solusi 

Banyak yang menyarankan bisnis untuk memberikan solusi unik dari bisnis tersebut, daripada fokus dengan menjual produk. Alasan yang paling marak yaitu karena solusi yang akan diberikan perusahaan yang satu dengan lainnya belum pasti sama. Walaupun sama, pasti kualitasnya berbeda. 

Untuk itu, selalu perlihatkan solusi yang akan Anda berikan kepada audiens dari cara pemasaran yang Anda jalankan. Apabila Anda hanya fokus di produk sana, maka bisa jadi kompetitor memberikan harga yang murah dengan produk yang sama. Anda bisa berpotensi terikat dengan praktik “perang harga” sehingga nantinya Anda akan rugi.